Baru-baru ini tren nail art lagi naik daun, dan aku merasa kuku bisa jadi media ekspresi yang luas tanpa harus ribet soal outfit. Aku sendiri nggak bisa berhenti scrolling feed IG dan Pinterest untuk melihat kombinasi warna, motif, dan teknik baru. Yang bikin seru: tren-tren ini terasa inklusif, dari yang suka tampilan minimalis sampai yang eksperimental dengan 3D stud atau clip-on dekor. Jadi bukan sekadar warna, tapi cerita yang bisa kita bawa ke kegiatan sehari-hari. Gue juga mulai menyadari bahwa perawatan kuku bukan sekadar finishing, melainkan langkah awal agar desainnya awet.
Informasi Tren Nail Art Kekinian
Tren utama musim ini mencakup ombre lembut, negative space yang memperlihatkan bagian kuku asli, serta chrome powder yang bikin kilau seperti logam halus. Ada juga konsep glass nails yang transparan dengan kilau tipis, dan desain garis tipis minimalis untuk terlihat rapi di kantor. Warna-warna yang lagi sering muncul adalah nude, dusty rose, lilac pucat, dengan aksen perak atau emas halus. Seru karena setiap gaya bisa diadaptasi untuk suasana santai, rapat, atau acara malam—tanpa mengubah bentuk kuku asli.
Kalau aku perhatikan, palet warna juga lagi fleksibel: nude dengan sentuhan metalik, pastel hangat, atau kombinasi hitam putih dengan detail warna terselip. Finishing matte sedang naik daun untuk kesan modern, sementara kilau glossy memberi efek glam. Yang aku sukai: banyak teknik bisa dipakai bergantian dalam satu periode, jadi kuku bisa terlihat baru meski catnya sudah satu minggu. Sebagai orang yang suka mencoba hal baru, aku selalu merasa tren ini seperti buku sketsa yang bisa kita tambah-tambah cerita setiap minggu.
Selain soal warna dan motif, perawatan kuku menjadi fondasi. Gue sempet mikir bahwa merawat kuku itu ribet, tapi ternyata kalau kita bikin ritual singkat, hasilnya bisa jauh lebih awet. Membersihkan kutikula dengan lembut, mengoleskan minyak kutikula setiap malam, dan menyelingi dengan hand cream saat menonton drama membuat kuku terasa lebih sehat. Aku juga mulai belajar menahan diri untuk tidak terus-menerus menghilangkan cat jika kuku masih sehat; terlalu sering mencabut dapat membuat permukaan kuku rapuh. Jadi, perawatan itu bagian dari desain, bukan hal terpisah.
Opini Pribadi: Perawatan Kuku itu Sahabat atau Rituel Harian?
Menurut gue, perawatan kuku bukan cuma soal penampilan, tapi bentuk penghargaan pada diri sendiri. Dengan menjaga tangan tetap lembap, kutikula terjaga, dan kuku yang kuat, setiap desain jadi lebih mudah diaplikasikan dan bertahan lama. Kuku yang sehat adalah kanvas yang kita rawat, bukan bekas-bekas kecandungan cat. Jujur aja, konsistensi itu kuncinya: dua–tiga menit mengoleskan minyak kutikula sebelum tidur, pakai pelembap tangan setiap hari, dan cukup tidur tanpa terlalu sering menggoyang jari di layar. Tren bisa datang dan pergi, tapi perawatan yang baik tetap jadi prioritas.
Untuk ritual praktis, pakai base coat yang memperkuat dan mengurangi perubahan warna pada kuku, lalu top coat supaya cat tidak mudah terkelupas. Sepanjang minggu, sisihkan waktu singkat untuk menggosok kutikula dengan lembut dan mengaplikasikan lagi minyak kutikula. Produk favoritku saat ini adalah base coat yang tidak membuat kuku kuning, top coat yang cepat kering, serta kutikula oil yang ringan dan wangi. Kalau mau lebih lengkap, cari yang mengandung vitamin E dan minyak tanaman. Dengan perawatan seperti itu, desain nail art bisa bertahan lebih lama tanpa bikin tangan terasa seperti laboratorium cat.
Gue juga belajar memberi jeda antara sesi cat kuku supaya kuku bisa bernapas. Selang 1–2 hari di antara warna bisa mencegah pengerasan kutikula dan menjaga kilau tetap cerah. Intinya, tren itu seru, tapi perawatan kuku adalah fondasi kenyamanan kita berjalan dengan tangan yang terlihat rapi.
Humor Ringan: Inspirasi Desain yang Bikin Kuku Lucu Sekaligus Stylish
Untuk inspirasi, aku sering ngecek akun fashion, portfolio makeup artist, bahkan foto-foto street style yang menampilkan tangan dengan aksen unik. Aku suka bagaimana garis tipis, titik-titik kecil, atau potongan warna diagonal bisa membentuk cerita yang berbeda di setiap jari.
Sejauh ini, aku paling menikmati desain sederhana dengan detail kecil. Kalau mau referensi praktis, gue sering cek tips di esmalteriafernandes untuk ide desain minimalis yang bisa ditiru di rumah tanpa alat rumit—jujur aja, kadang aku cuma butuh satu garis tipis di jari manis.